kerusuhan-di-sumbawaKerusuhan Sumbawa Selasa Sore 22 Januari 2013

Jakarta – Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo menegaskan sudah mengkap 90 orang yang terlibat dalam kerusuhan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).  “Sudah ditangkap dan dalam pemeriksaan untuk melakukan langkah-langkah penegakan hukum,” katanya saat ditemui di kompleks istana kepresidenan, Rabu (23/1/2013).

Menurutnya, 90 orang tersebut merupakan warga sipil yang diduga terprovokasi isu. Banyak masyarakat yang termakan isu yang tidak benar. Padahal, peristiwa sebenarnya merupakan kecelakaan tunggal.

Ia menjelaskan, seorang anggota Polri mengalami kecelakaan lalu lintas dengan pacarnya. Tetapi kecelakaan tunggal itu justru diisukan dengan tuduhan pemerkosaan. “Motifnya adalah ada pemicu yang disebarkan kepada masyarakat seolah-olah ada pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh salah satu anggota polri kepada pacarnya,” katanya.

Kapolri menilai, peristiwa tersebut murni kecelakaan tunggal. Meskipun diakuinya dalam kecelakaan tersebut ada korban meninggal dunia. Ia pun meminta agar masyarakat khususnya di wilayah Sumbawa Besar tidak terpancing isu seperti ini. “Saat ini semua sudah kondusif dan kegiatan masyarakat sudah normal seperti biasa,” papar dia.

Pada Selasa Sore 22 Januari 2013 telah terjadi kerusuhan di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat,  Entah dari mana datangnya,,.? , tiba tiba Massa mengamuk dengan cara merusak dan membakar beberapa bangunan dan kendaraan.

Kepala Kepolisian  Daerah NTB  Brigadir Jenderal Muhammad Iriawan yang dikonfirmasi  wartawan membenarkan peristiwa tersebut. Dia pun mengatakan personel polisi sudah diterjunkan  ke lokasi untuk mengamankan situasi.

Versi warga yang diperoleh dari sumber yang tidak mau disebut namanya, kerusuhan ini dipicu oleh isu adanya oknum polisi asal Bali yang memperkosa seorang mahasiswi warga Desa Brang Rea, Moyo Hulu, pada Senin pagi kemarin. Insiden itu mengakibatkan korban tewas. Isu tersebut membuat warga marah.

Informasi ini berbeda dengan versi Kepolisian. Iriawan menguraikan bahwa korban meninggal akibat kecelakaan di jalan raya jurusan Sumbawa – Kanar, Kilometer 15-16, di dekat tambak udang Dusun Empang, Desa Lab Badas, Sumbawa Besar, pada Sabtu lalu, 19 januari 2013, sekitar pukul 23.00.

Saat itu, kata dia, personel polisi bernama I Gede Eka Swarjana, 29 tahun, berboncengan dengan Arniati, 30 tahun, dengan menggunakan motor Yamaha Mio dengan nomor polisi DK 5861 WY. Eka dan Arniati berpacaran. Keduanya melaju dari Kanar menuju Sumbawa.

Sesampainya di dekat tambak udang Dusun Empang, Desa Lab Badas, motor tersebut selip dan terjatuh ke kanan jalan, sehingga mengakibatkan Arniati meninggal. “Jadi yang sebenarnya adalah laka lantas mengakibatkan meninggal dunia,” kata Iriawan melalui pesan singkat.

Setelah kejadian itu, Kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara, pembuatan administrasi penyelidikan, serta pemeriksaan saksi bernama I Wayan Merta Astika dan Arahman.

Dia juga mengatakan sampai malam ini amuk massa masih terjadi. “Saat ini ada massa kurang lebih 200 orang yang melakukan tindakan, yaitu pelemparan pura dan membakar kendaraan,” kata dia.

Iriawan mengatakan sudah mengerahkan personel brigade mobil, untuk mengamankan situasi, serta beberapa petinggi polda berangkat ke Sumbawa. “Kami sudah berkoordinasi dengan bupati,” kata Iriawan.